Artikel "Rendahnya Minat Baca di Indonesia"

Permasalahan yang cukup memprihatinkan di Indonesia adalah minimnya minat baca, baik itu dikalangan pelajar maupun dikalangan umum. Indonesia dulu bisa mengekspor para guru untuk dijadikan tenaga pengajar dan pendidik di luarnegri seperti Malaysia dan Singapura. Kenyataan yang dialami Indonesia sekarang jauh dari kenyataan pada zaman dulu Indonesia mempunyai para cendikiawan dan orang-orang yang profesional dibidang pendidikan.
Hal ini menjadi tanda tanya besar kenapa Indonesia bisa terpuruk dalam hal pendidikan maupun yang lainnya. Faktor utama timbul karena rendahnya minat baca di semua kalangan. Membaca seseorang akan mempunyai wawasan dan cakrawala yang luas tentang kehidupan yang akan membuat penerangan dalam hidup seseorang.
Tanggung jawab pemerintah, para tenaga pengajar dan pendidik sekarang ialah bagaimana menanamkan minat baca kepada kalangan pelajar maupun umum supaya menjadi suatu kebiasaan dan menjadi kebutuhan. Membuka taman bacaan, perpustakaan keliling murupakan alternatif yang bisa dilakukan untuk menagani masalah minat baca tersebut . Para tenaga pengajar khususnya guru yang ada di lingkungan sekolah harus bisa menumbuhkan minat baca kepada anak didiknya semenarik mungkin, guru menjelaskan pentingnya membaca sehingga yang awalnya sekedar kebiasaan berubah menjadi kebutuhan yang penuh dalam kehidupannya.
Langkah-langkah pertama untuk menumbuhkan minat baca bisa dilakukan dengan memberikan bahan bacaan yang menarik, menghibur serta bacaan-bacaan yang mendidik , sebelum memberikan bahan bacaan yang cukup serius. Dengan menjadikan minat baca sebagai suatu kebutuhan, masyarakat akan mempunyai wawasan yang luas tentang semua hal, yang akan merubah bangsa yang mempunyai para intelektual tinggi yang mampu bersaing dengan bangsa lain.